1.
Observasi
yang dilakukan di lapangan.
Jawaban : Observasi dilakukan di
lapangan
Analisis : pada kata yang
dilakukan ini mengalami kehilangan predikat, sehingga agar dapat menjadi predikat
kata “yang”harus dihilangi.
2.
Ibu
pergi ke pasar, kemudian ibu pergi ke apotek
Jawaban : Ibu pergi ke pasar,
kemudian ke apotek.
Analisis : karena subyek dan
predikatnya sama maka ditulis satu saja, apabila ditulis seluruhnya
dikhawatirkan akan menimbulkan makna yang ambigu atau makna ganda.
3.
Karena
nia tidak berangkat, nia tidak boleh ikut ulangan.
Jawaban : karena tidak berangkat,
nia tidak boleh ikut ulangan.
Analisis : subjek di tulis satu saja
karena sama, dan untuk menghemat kata agar tidak menimbulkan pandangan atau
makna yang ganda.
4.
Adik
menolong nenek itu dengan dibawakannya belanjaannya ke dalam angkutan.
Jawaban : Adik menolong nenek itu
dengan membawakan belanjaannya ke dalam angkutan.
Analisis : Keparalelan atau
kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam
kalimat. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Jika pertama menggunakan verba imbuhan me-, maka bentuk kedua juga menggunakan
verba imbuhan me-.
5. Beberapa anak-anak pergi bermain.
Jawaban : beberapa anak pergi bermain atau anak-anak pergi bermain.
Analisis : kata beberapa dan anak-anak merupakan bentuk jamak, agar
tidak menjamakkan bentuk yang sudah jamak, maka yang digunakan cukup satu saja
antara ‘’beberapa’’ atau ‘’anak-anak’’.
6.
Adik
pulang dengan hanya membawa kesedihannya saja.
Jawaban : Adik pulang hanya membawa
kesedihannya saja.
Analisis : penggunaan kata “dengan”
menjadikan kalimat tidak efektif karena akan timbul dua bentuk yang sama-sama
menerangkan yaitu kata “dengan” dan “hanya”.
7.
Kemaren
banyak para relawan yang mendonorkan darah di PMI.
Jawaban : Kemaren banyak relawan
yang mendonorkan darah di PMI
Analisis : kata “banyak”dan
“para”mempunyai makna yang sama yang berarti terdiri banyak orang, apabila
keduanya digunakan, kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena ada dua
bentuk yang memiliki makna sama dalam sebuah kalimat.
8. Sejak dari kemarin Suci hanya menangis saja.
Jawaban : Sejak kemarin Suci hanya menangis saja.
Analisis : penambahan kata “dari”menjadikan kalimat tersebut tidak efektif
karena “dari”memiliki makna merujuk pada suatu peristiwa, begitu juga pada
“sejak”juga merujuk pada suatu peristiwa. Sehingga
apabila keduanya digunakan menjadi tidak efektif.
9.
Pekerjaan
itu saya kurang sesuai.
Jawaban : pekerjaan itu bagi saya
kurang sesuai.
Analisis : penulisan subjek pada
kalimat diatas kurang efektif karena penggabungan kalimat bisa memberikan makna
ganda, sehingga perlu adanya penambahan kata “bagi”setelah kata “itu”.
10.
Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan
diri di sekretariat.
Jawaban : para mahasiswa
diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat
Analisis : kata depan “kepada”menjadikan
subyek menjadi kurang jelas, karena kata depan seperti itu biasanya digunakan
untuk keterangan.
11.
Buku
saya yang terletak di rak meja.
Jawaban : buku saya terletak di rak
meja.
Analisis : penggunaan kata “yang”
menjadikan kalimat tersebut kurang efektif dan menjadikan predikat kurang
jelas. Sehingga kata “yang”harus dihilangi.
12. Anak itu menanyakan tugas di ibunya.
Jawaban : anak itu menanyakan
tugas kepada ibunya.
Analisis : penggunaan “di”pada
kalimat diatas kurang efektif, karena ‘’di’’ biasanya digunakan untuk
menunjukkan tempat dan bukan orang, sehingga agar kalimat tersebut menjadi
efektif perlu di ganti dengan kata “kepada”.
13.
Rina
hanya membawa tasnya saja.
Jawaban : Rina hanya membawa tasnya.
Analisis : “hanya”dalam kalimat
diatas memiliki makna satu, begitu juga pada kata “saja”memiliki makna yang
menerangkan satu, sehingga salah satunya harus dihilangkan.
14.
Lutfi
memakai baju warna hijau.
Jawaban : Lutfi memakai baju merah.
Analisis : kata ‘’merah’’ sudah menunjukkan sesuatu yang berwarna
merah. Jadi, kata ‘’warna’’ tidak perlu ditulis untuk mengefektifkan kalimat.
15. Orang-orang itu membicarakan dari pada kehendak rakyat.
Jawaban : Orang-orang itu
membicarakan kehendak rakyat.
Analisis : “dari pada”pada kalimat
diatas menjadikan kalimat menjadi rancu dan susah untuk dipahami maknanya. Akan
lebih baik kalau “dari pada”dalam kalimat diatas dihilangi agar menjadi kalimat
yang jelas dan efektif.
16.
Pedagang
menaikkan bagi harga sembako sebesar 30%
Jawaban : pedagang menaikkan harga
sembako sebesar 30%
Analisis : penambahan kata “bagi”diantara predikat dan
obyek menjadi tidak sinkron. Kata “bagi”perlu dihilangkan agar kalimat menjadi
efektif.
17.
Anak-anak
serentak lari setelah mereka melihat orang gila mendatanginya.
Jawaban : anak-anak serentak lari
setelah melihat orang gila mendatanginya.
Analisis : pengulangan pada subyek
menjadikan kalimat diatas kurang efektif. Sehingga, salah satu subyek perlu
dihilangkan ntuk mengefisienkan dan mengefektifkan kalimat.
18.
Sejak
dari pagi dia tidak makan.
Jawaban : sejak pagi dia tidak
makan.
Analisis : “sejak” dan “dari” sama sama mengarah ke waktu atau peristiwa.
Sehingga digunakan salah satu saja cukup.
19.
Para
siswa-siswa diberikan tugas.
Jawaban : para siswa diberikan tugas
Analisis : para memiliki makna yang
berarti jamak atau banyak, siswa-siswa juga berarti banyak, sehingga cukup
ditulis salah satu saja agar kalimat tersebut menjadi kalimat efektif.
20. Dia lolos daripada seleksi itu.
Jawaban : Dia lolos dari seleksi itu.
Analisis : penggunaan ‘’daripada’’
menjadikan kalimat menjadi tidak efektif. Kata ‘’daripada’’ perlu diubah
menjadi ‘’dari’’. Penggunaan kata ‘’dari’’ lebih sesuai untuk digunakan karena
memiliki makna menjukkan atau penyebab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar