Minggu, 27 Desember 2015

RANGKUMAN




PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
Penyusunan karya ilmiah tidak jauh berbeda dengan penyusunan karya yang lain, seperti karya jurnalistik atau laporan perjalanan. Perbedaannya adalah pada penyusunan karya ilmiah mengikuti metode ilmiah (scientific method) yang terdiri atas langkah-langkah untuk mengorganisasi dan mengatur gagasan melalui garis pemikiran yang konseptual dan procedural yang disepakati oleh para ilmuan, sedangkan karya jurnalistik tidak.
1.2. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti.
Tujuan karya ilmiah adalah agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca. Karya ilmiah juga harus memenuhi sistematika yang sudah dibakukan supaya tidak sulit dalam mempelajarinya.
1.3. Fungsi Karya Ilmiah
Karya ilmiah mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1.      penjelasan (Explanation)
Karya ilmiah dapat menjelaskan sesuatu yang sebelumnya tidak pasti, tidak jelas, menjadi sebaliknya.
2.      Ramalan (prediction)
Karya ilmiah dapat mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang.
3.      Kontrol (Control)
Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan mengoreksi benar-tidaknya pernyataan.
1.4. Syarat Menulis Karya Ilmiah
            Menulis karya ilmiah memerlukan sekurang-kurangnya empat syarat, yaitu:
·         motivasi dan disiplin yang tinggi
·         kemampuan mengolah data
·          kemampuan berpikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
·         kemampuan berbahasa.
1.5. Sifat Karya Ilmiah
Berbeda dengan tulisan fiksi, karya ilmiah bersifat formal sehingga harus memenuhi syarat. Beberapa syarat tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Lugas dan Tidak Emosional
Karya ilmiah hanya mempunyai satu arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak membuat tafsiran sendiri-sendiri.
2.      Logis
Maksudnya adalah kalimat, alinea, subban, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten yang meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu, ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
3.      Efektif
Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukkan adanya satu kebulatan pikiran, penekanan, dan ada pengembangan.
4.      Efisien
Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
5.      Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
1.6. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Ada banyak karya ilmiah yang ditulis orang, bergantung pada penggunaannya. Menurut Arifin (2003:1), karya ilmiah di perguruan tinggi dibedakan menjadi makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.
1.      makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah disusun untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau saran pemecahan masalah secara ilmiah.
2.      kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam dari pada dalam makalah.
3.      Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung maupun tidak langsung.
4.      Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam diandingkan dengan skripsi.
5.      Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci.
1.7. Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
            Menurut Sikumbang (1981:2:2-5), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yang intinya adalah sebagai berikut.
·         penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif, karena sebelum menulis karya ilmiah mereka harus membaa kepustakaannya.
·         penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkan ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
·         Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan.
·         Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
·         penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
·         Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.


Sumber :
Dwiloka, Bambang. Dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : RINEKA CIPTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar